Dua Koboi Mesir Beraksi, Sejumlah Uang dan Paspor Melayang
Kairo (24/7), Masisir kembali tersentak untuk kesekian kalinya oleh tindakan kriminalitas yang dilakukan sang empunya negeri. Malam itu setelah buka bersama di Asrama Daerah Jambi, saya berbelanja di sebuah mall untuk keperluan organisasi. Sepulangnya dari berbelanja, saya kembali ke asrama untuk menaruh barang belanjaan.
Ketika menunggu tramco untuk pulang ke rumah saya di daerah Bawwabah, saya berpapasan dengan beberapa teman dan senior satu kekeluargaan. Setelah bercerita sejenak barulah saya mengetahui salah satu anggota kekeluargaan kami telah mengalami penjambretan.
Peristiwa penjambretan tersebut terjadi saat menunggu bis di mahattah Madrasah, depan Markaz Vodafone. Saat akan menaiki bis, 2 pemuda Mesir melaju kencang dengan motornya ke arah Fahria (korban, red). Dengan cepat dan seolah sudah terlatih, pemuda yang dibonceng menjambret tas yang dibawa Fahria. Tak cukup sampai disitu, untuk mengantisipasi kejaran massa pemuda tersebut menembakkan pistol ke udara. Penjambret sempat dikejar oleh Rozik (temannya Fahria, red) tapi tidak berhasil. Sedangkan warga Mesir disekitar TKP tidak bisa berbuat banyak dan hanya berdiam diri.
Malam itu juga, kami berangkat menuju Qismu Syurtah di Abbas El Aqqad untuk melaporkan peristiwa yang terjadi. Setelah melalui birokrasi yang berbelit-belit, malam itu kami berhasil mendapatkan raqm mahdhar untuk mendapatkan mahdhar dan surat keterangan pembuatan paspor baru esok harinya.
Kerugian yang diderita korban berupa uang sejumlah 600 pound, satu handphone Blackberry, paspor dan dokumen-dokumen lainnya. “Untuk saat ini, pelaku telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), hasil penyidikannya akan dilaporkan setelah 3 x 24 jam dari waktu melapor”, ujar petugas pelayanan mahdhar.
Written by : Wahyu Mas Saputra