Semarak HUT KMJ ke-33; Junjung Tinggi Adat & Budayo
KMJMESIR.ORG – Senin (23/9), Kekeluargaan Mahasiswa Jambi (KMJ) Mesir sukses adakan HUT yang ke-33 dengan tema, “Sebiduk Kito Besamo, Menjunjung Tinggi Adat dan Budayo” di Auditorium Daha, Hay Asyir. Sesuai dengan tema yang diusung, acara ini bertujuan untuk mempererat silaturahim sesama bumi melayu dan memperkuat identitas bangsa yang beradat dan berbudaya.
Perayaan HUT KMJ yang dengan persiapan cukup matang, serta kekompakan panitia yang luar biasa selama proses menuju acara, sehingga dapat menyuguhkan berbagai pentas seni menjadi tema utama. Seperti: tari melayu, silat melayu, tari kombinasi, drama komedi melayu, puisi untuk negeri yang sedang berkabut asap, jerebu, dan stand up comedy yang dibawakan oleh saudara Ramadhan Tabun asal Timor-Leste. Tidak hanya itu, untuk kali pertama, negara tetangga pun turut diundang untuk meramaikan HUT KMJ dengan mempersembahkan penampilan budaya melayu dari negaranya. Seperti Malaysia yang ikut menampilkan Tari Gayong Malaysia, dan Thailand menampilkan Nasyid kompangan. Selain memperkenalkan budaya, acara ini juga memperkenalkan makanan yang menjadi ciri khas orang Jambi; Tempoyak.
Berjumlah kurang lebih 150 orang memenuhi Auditorium Daha. Turut hadir juga Bapak Aji Surya (DCM KBRI Kairo), Dewan Malaysia, Dewan Thailand, PPMI, Wihdah PPMI dan gubernur-gubernur kekeluargaan. Para tamu undangan terlihat sangat menikmati penampilan demi penampilan yang dipersembahkan. Sebagaimana yang disampaikan Pak Aji Surya dalam sambutannya, “Saya bangga dan sangat mengapresiasi KMJ yang merupakan satu-satunya kekeluargaan yang mampu menggaet dan berdiplomasi dengan negara tetangga untuk memeriahkan acara pentas seni & budaya melayu dalam rangka HUT KMJ ke-33. Walaupun orangnya sedikit, namun mampu menunjukkan kualitasnya.”
Hal ini juga senada dengan yang dikatakan Raden Irwansyah selaku Gubernur KMJ Mesir, bahwa acara ini bertujuan untuk melestarikan budaya melayu meskipun jauh di rantau, namun adat dan budaya yang diajarkan sejak kecil tetap berjejak di manapun kaki berpijak.
Wabakdu, acara yang dimulai pada pukul 19.10 WLK berakhir pukul 23.30 WLK yang ditutup dengan tarian kombinasi dari warga KMJ. Semoga acara ini menjadi langkah awal pelestarian budaya melayu untuk KMJ selanjutnya.
TMJM 19-20