KMJ Mesir Sukses Menerbitkan Buletinnya Kembali Setelah 12 Tahun Mati
Sabtu (27/6) MPO (Majelis Perwakilan Organisasi) KMJ Mesir mengetok palu peresmian buletin Gentala sebagai Badan Otonom di bawah naungannya. Buletin Visi yang telah vakum selama 12 tahun di KMJ Mesir, kembali muncul ke permukaan dengan wajah dan nama baru; Gentala. Yang dipelopori oleh 5 tim formatur; Zumratus Sa’adah Julia, Muhammad Auf, Raden Irwansyah, Amirul Mukminin, dan Amarudin Hamdani. Acara ini berlangsung di Auditorium Darul Hasan, secara langsung dan virtual via Zoom dalam rententan acara Musyawarah Besar.
Raden Irwansyah selaku Ketua KMJ 19/20 sekaligus penanggung jawab buletin Gentala edisi 1 sebelum menjadi badan otonom, membuka sambutan dari launching buletin Gentala. “Alhamdulillah, buletin Gentala bisa terbit sebagai penutup kepengurusan kami dan merupakan Best Program pada tahun ini. Tentunya ini bukan akhir, melainkan awal dari perjuangan teman-teman untuk terus mempertahankannya. Nama Gentala hanyalah wajah baru, jiwanya tetap sama seperti Visi yang telah diperjuangkan oleh para perintis dahulu. Semoga dengan adanya buletin ini, bisa menjadi pemantik warga KMJ Mesir untuk terus menghidupkan tradisi tulis menulis.”
Heri Nuryahdin, selaku penasihat buletin Gentala dan eks kru buletin Visi, mengutarakan rasa bangganya setelah lebih dari satu dasawarsa menunggu kebangkitan buletin di KMJ.
“Ini adalah karya yang perlu kita apreasiasi. Selama 12 tahun buletin cetak di KMJ mati—terakhir terbit pada tahun 2008—, dan tidak pernah ada yang menghidupkannya hingga sekarang. Saya bangga atas semangat dan kerja keras teman-teman redaktur dan formatur. Khusunya Zumrah, dia belajar menulis di luar, di media NU (bedug.net) dan dibagikan kepada teman-teman di kekeluargaannya. Ini yang perlu kita lestarikan. Berani aktif ke luar bukan membuat kita lupa dengan kekeluargaan, melainkan menjadikan Jambi semakin maju dengan adanya inovasi yang di dapat dari luar.” Ucap Abangda Heri Nuryahdin dengan sangat bahagia, mendengar buletin yang dirintisnya bersama para pendahulu kembali hidup.
Bak gayung bersambut, ungkapan haru pun turut disampaikan dengan para pejuang media KMJ; Ayunda Yuliana Jaafar.
“Akhirnya setelah lebih dari satu dasawarsa, muncul juga generasi-generasi KMJ yang menyukai dunia tulis menulis. Saya dulu ingin sekali menghidupkan buletin Visi lagi, namun karena kurangnya SDM, akhirnya keinginan tersebut tenggelam dengan sendirinya, semoga ketua selanjutnya turut memperhatikan penulis-penulis di KMJ.” Ungkapnya sembari bernostalgia perjuangan menghidupkan Visi kala itu.
“Terima kasih kepada Abang-abang dan Ayuk-ayuk yang sudah selalu mendukung kami hingga terbitnya buletin Gentala. Tentunya, ini adalah awal perjalanan kami. Di sini kami masih sama-sama belajar, kritik dan saran dari teman-teman adalah apresiasi terbesar bagi kami.” pungkas Zumratus Sa’adah setelah menjelaskan mekanisme terbit buletin Gentala kedepannya.
Reporter: TMJM 19/20