Ramadan dan Hari Raya Mahasiswa Jambi di Mesir dalam Masa Pandemi
KMJMESIR.ORG, Kairo – Ahad, 24 Mei 2020 – Ramadan diawali dengan ibadah bahagia (karena masuknya Ramadan) dan diakhiri dengan ibadah bahagia (karena berbuka dan idul fitri). Di dalam Ramadan kita bisa melihat kedermawanan Allah bahwa melakukan satu salat wajib di Ramadan bernilai 70 salat wajib di luar Ramadan.
Di dalam bulan Ramadan kita bisa melihat keagungan Allah, bahwa puasa Ramadan bisa menjadi ampunan pada dosa-dosa terdahulu meski tanpa diiringi istighfar. Ramadan disempurnakan dengan zakat fitrah dan kumandang takbir idul fitri, karena memang intinya adalah: Allah.
Kini Ramadan telah berlalu meninggalkan kita, jangan menangis karena kepergiannya, tapi menangislah jikalau ketaqwaan kita pergi bersamanya.
Saat ini umat muslim sedang diuji ketaatannya dalam melaksanakan tuntunan agama, satu diantaranya adalah memelihara jiwa dan kesehatan dari wabah Covid-19 yang sedang melanda Dunia, termasuk didalamnya negeri yang dikenal dengan Bumi Para Nabi-Bumi Kinanah; Republik Arab Mesir.
Data terakhir menyatakan positif Covid-19 di Mesir mencapai angka 17.000 jiwa. Pandemi ini menyebabkan kegiatan sosial dibatasi dan masjid-masjid di seluruh Mesir ditutup. Demi memutus rantai penularan Covid -19.
Biasanya mahasiswa Indonesia di Mesir (MASISIR) merayakan Ramadan dan Hari Raya dengan berbagai kegiatan positif, seperti salat taraweh dan ‘id berjamaah di masjid-masjid, silaturahmi ke kediaman kerabat, menghadiri open house kekeluargaan dan almamater. Kini Masisir menjalani id dengan cara yang berbeda; salat id di kediaman masing-masing, tidak ada open house, tanpa tegur sapa secara fisik.
“Idulfitri yang sebelumnya dirayakan bersama kekeluargaan dan almamater. Open house di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Cairo dan KMJ yang rutin setiap tahunnya. Semua itu berubah menjadi kesunyian di rumah masing-masing. Takbiran sendiri, masak sendiri.” Kata Izzatul ummah mahasiswa Universitas Al-Azhar asal Kerinci, Jambi.
Keluarga Mahasiswa Jambi (KMJ) Mesir tetap memeriahkan idulfitri dengan salat id berjamaah, tegur sapa, takbiran bersama, masak bersama hingga makan-makan. Walaupun terasa kurang lengkap, mengingat kemeriahan itu hanya bisa dihadiri anggota KMJ Mesir yang tinggal di Darul Hasan KMJ Mesir, sedangkan anggota lainnya tetap di kediaman masing-masing.
Bagi anggota KMJ Mesir idul fitri merupakan hari yang tepat untuk mempererat tali silaturahmi. Dimana semua anggota akan saling tegur sapa di open house, bisa bertemu teman yang lama tidak dijumpai. Namun idulfitri kali ini mereka jalani dengan cara yang berbeda; tegur sapa di media sosial, bertemu teman lama dengan vidcall, dan sebagainya.
“Semoga pandemi ini cepat berlalu sehingga bisa menjalani kegiatan seperti semula lagi.” Ucap Muhammad Rifki Hidayat masisir asal jambi.
Wabakdu, semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT, dipertemukan kembali dengan Ramadan selanjutnya dan semoga perjalanan kita selama 12 bulan ini selalu diiringi lentera taqwa dan cahaya huda, yang kelak akan mendampingi titian panjang hingga ke alam surga. Aamiin Allahumma aamiin.
Kullu ‘aam wa entum bikheir
TMJM 19-20
KABINET BERSATU