Kebangkitan Media KMJ: Ajak KKS dan KM-NTB Menjadi Pelopor Acara Ngopi Literasi
KMJMESIR.ORG- Sabtu, 24 Maret 2018 Tim Media KMJ Mesir mengajak KKS dan KM-NTB sukses mengadakan acara yang bertajuk “Ngopi Literasi”. Ide acara itu bermula dari kegelisahan salah satu tim media KMJ di sela bincang santai saat kumpul evaluasi kru buletin Bedug beberapa waktu yang lalu. Harapannya dari kegiatan tersebut dapat membangkitkan kembali semangat warga KMJ dalam dunia literasi. Bak gayung bersambut, ternyata kegelisahan tersebut juga dirasakan oleh kekeluargaan lain. Walhasil, konsep acara menjadi matang setelah mendapat respon positif dari 3 Kekeluargaan sekaligus; KMJ, KM-NTB dan KKS.
Acara dilaksanakan di Auditorium Daha KMJ dan dihadiri sebanyak 100 peserta dari 150 pendaftar. Tepat pukul 12.20 WLK acara akan dimulai, akan tetapi antusias peserta cukup tinggi terlihat sejak pukul 11.00 WLK mereka telah memenuhi ruangan. Hal itu menunjukkan sebuah apresiasi besar dalam dinamika Masisir.
Ngopi atau ngobrol pintar literasi kali ini mendatangkan 3 pemateri, antara lain Irja Nasrullah, Lc. Diplo., MS. Arifin, Lc., dan Hamidatul Hasanah. Tema yang diangkat adalah “Stimulasi Literasi sebagai Motivasi Berprestasi”. Dari tema tersebut tersirat harapan supaya media-media Masisir yang sempat lama ‘tertidur’ karena mandeknya regenerasi bisa bangkit kembali. Di samping itu agar dapat menanamkan jiwa optimis bahwa berkecimpung di dunia literasi sebagai penunjang untuk berprestasi.
“Krearifitas manusia itu tidak terbatas, contohnya; saya menulis buku dari hasil baca muqarar. Menulis saya jadikan media dokumentasi dari ilmu-ilmu yang saya pelajari. Menulis itu sendiri adalah proses saya dalam memahami sebuah ilmu”, tutur Irja Nasrullah sebagai pembicara yang sudah berhasil menulis 23 buku.
Acara yang dimoderatori oleh Ahsan Ulil Albab ini tak hanya menjawab problematika kegelisahan minimnya minat belajar menulis, melainkan juga menjawab kegelisahan perihal pentingnya menghidupkan sebuah media yang menjadi wadah untuk menulis.
“Mau gak mau kita terpaksa untuk sadar bermedia. Kebanyakan dari kita; banyak menghujat media-media tapi tidak mau berkecimpung untuk memperbaiki media itu sendiri”, ujar Hamidatul Hasanah sebagai salah satu aktivis perempuan di media-media Masisir.
Namun, semangat menggebu dalam bermedia dan menulis itupun perlu diimbangi dengan kualitas tulisan yang terus digali dan ditingkatkan. Hal ini senada dengan pesan MS. Arifin kepada penulis saat diwawancarai di akhir acara, “Jadi saran saya, setelah acara ini, benar-benar getolkan follow-up untuk 3 kekeluargaan. Dengan mengadakan kelas yang benar-benar intensif”, terang pria pegiat RB Akar yang juga menjadi pimred media Kintaka.co itu. (zulia)